Monthly Archives: May 2010

PENGAWAS

LADANG AMAL SALEH PARA PENGAWAS SEKOLAH
 
Berdasarkan Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/ Madrasah, dalam lampiran dinyatakan bahwa kualifikasi pengawas TK/RA, SD/MI minimum S1 atau D IV dan kualifikasi Pengawas SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK berpendidikan minimum S2 dan memiliki kompetensi :
·         Kompetensi Kepribadian.
·         Kompetensi Supervisi Manajerial.
·         Kompetensi Supervisi Akademik.
·         Kompetensi Evaluasi Pendidikan.
·         Kompetensi Penelitian dan Pengembangan.
·         Kompetensi Sosial.

BERAMAL 24 JAM SEMINGGU
Durasi Jam Kerja Pengawas dan Kewajiban Tatap Muka.
Pengawas adalah guru yang diangkat menjadi pengawas, maka untuk melaksanakan tugas pengawas yang ekuivalen dengan paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam mengajar tatap muka dalam 1 (satu) minggu sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 74 tentang Guru Pasal 54 ayat (8) merupakan bagian dari jam kerja sebagai pegawai yang secara keseluruhan paling sedikit 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam kerja dalam satu minggu.
 
IMTAQ PENGAWAS SEKOLAH
MEMBENTUK  PRIBADI  UNGGUL  VERSI  AL QUR’AN *
Dr. Muhammad Rakib ,SH.,M.Ag
 
 
Sungguh tepat dan relevan bila kita berusaha membentuk pribadi unggul dengan versi  Al Qur’an. Seperti apa pribadi unggul itu, banyak konsep yang ditawarkan dengan berbagai sudut pandang yang berbeda-beda. Bila kita sebagai muslim menggunakan nilai-nilai Al Qur’an sebagai acuan dalam membentuk pribadi unggul, maka upaya tersebut dapat dikatakan sebagai suatu keniscayaan. Dalam kehidupan sehari-hari (di rumah, di kantor, di lapangan) kita akan melihat, bertemu dan berinteraksi dengan berbagai macam pribadi. Kita akan merasakan adanya perbedaan antar pribadi-pribadi. Ada pribadi yang menyenangkan ada yang kurang atau tidak menyenangkan. Ada pribadi yang sulit, ada pribadi yang senang memudahkan urusan-urusan. Ada pribadi yang unggul dan berprestasi, ada pribadi yang lemah dan bermasalah.

10 FIRMAN TUHAN
10 perintah Allah ditulis pada 2 BATU LOH // Kel 20:1-17. ** BATU LOH YANG PERTAMA, berisi EMPAT FIRMAN tentang hubungan manusia dengan Tuhan. 1) Jangan ada illah lain. 2) Jangan membuat patung dan menyembah berhala. 3) Jangan menyebut nama Tuhan dengan sia-sia. 4) Ingat dan sucikan hari Sabat. ** BATU LOH YANG KEDUA, berisi ENAM FIRMAN ( fIRMAN YANG KE 5 > 10 ), berisi tentang hubungan manusia dengan manusia. 5) Hormatilah ayahmu dan ibumu. 6) Jangan membunuh. 7) Jangan berzinah. 8) Jangan mencuri. 9) Jangan bersaksi dusta. 10) Jangan ingin memiliki ISTRI kepunyaan TETANGGAMU.

10 YANG PERTAMA
Exodus 20:2–17 Deuteronomy 5:6–21 Exodus 34:11–27 2 I am the Lord your God, who brought you out of the land of Egypt, out of the house of slavery; 3 Do not have any other gods before me.
4 You shall not make for yourself an idol, whether in the form of anything that is in heaven above, or that is on the earth beneath, or that is in the water under the earth.
5 You shall not bow down to them or worship them; for I the Lord your God am a jealous God, punishing children for the iniquity of parents, to the third and the fourth generation of those who reject me,
6 but showing steadfast love to the thousandth generation of those who love me and keep my commandments.
7 You shall not make wrongful use of the name of the Lord your God, for the Lord will not acquit anyone who misuses his name.
8 Remember the Sabbath day and keep it holy.
9 For six days you shall labour and do all your work.

10 FIRMAN KEDUA
9 For six days you shall labour and do all your work.
10 But the seventh day is a Sabbath to the Lord your God; you shall not do any work—you, your son or your daughter, your male or female slave, your livestock, or the alien resident in your towns.
11 For in six days the Lord made heaven and earth, the sea, and all that is in them, but rested the seventh day; therefore the Lord blessed the Sabbath day and consecrated it.
12 Honor your father and your mother, so that your days may be long in the land that the Lord your God is giving you.
13 You shall not murder.(often misquoted as ‘You shall not kill’)
14 You shall not commit adultery.
15 You shall not steal.
16 You shall not bear false witness against your neighbor.
17 You shall not covet your neighbor’s house; you shall not covet your neighbor’s wife, or male or female slave, or ox, or donkey, or anything that belongs to your neighbor.

NASEHAT UNTUK KOREKSI DIRI
Saudaraku Koreksilah Pergaulanmu
Sebagai jalan hidup dan agama yg mengemban misi rahmatan lil ‘alamin Islam tentu mengatur kaidah bermuamalah atau bergaul bagi pemeluknya. Baik itu terhadap sesama muslim maupun pemeluk agama lain. Tidak mengentengkan yakni tdk tenggelam dlm budaya toleransi yg menjebak namun juga tdk berlebihan semisal melakukan tindak anarkis.

by.
M.Rakib S.H., M.Ag

Power Point PENGAWAS

Secara Filosofis Sosiologis
(a) bargaining yaitu kerjasama antara orang per orang dan atau antarkelompok untuk mencapai tujuan tertentu dengan suatu perjanjian saling menukar barang, jasa, kekuasaan, atau jabatan tertentu, (b) cooptation yaitu kerjasama dengan cara rela menerima unsur-unsur baru dari pihak lain dalam organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya keguncangan stabilitas organisasi, dan (c) coalition yaitu kerjasama antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama

BERJAMAAH
Kerjasama (collaboration) dalam pandangan Stewart merupakan bagian dari kecakapan ”manajemen baru” yang belum nampak pada manajemen tradisional. Dalam manajemen tradisional terdapat tujuh kecakapan/ proses kegiatan manajerial yaitu perencanaan (planning), komunikasi (communicating),  koordinasi  (coordinating), memotivasi (motivating), pengendalian (controlling), mengarahkan (directing), dan memimpin (leading).

PENEMUAN KASUS Hukuman Minum Air Liur
Tak Bisa Membaca, Oknum Guru Hukum Murid Minum Air Liur Selasa, 03 November 2009 Setiap Mau Minum Air, Korban Selalu Menangis Dunia pendidikan kembali tercoreng. Seorang oknum guru di Natuna tega menghukum seorang muridnya dengan minum air liur hanya gara-gara tak bisa membaca. CIPI Ckandina, Natuna Langkah gontai Janati, 30, bersama suaminya, Arpenlisa 40, terlihat saat menuruni tangga lantai dua kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Pemkab Natuna, Senin (2/11). Beberapa wartawan yang sedang duduk-duduk langsung menaruh curiga, ada apa dengan keduanya. Ketika ditanya, dengan mata sedikit sembab, Janati langsung menceritakan kejadian yang menimpa anak kesayangannya.

Saat giliran Ai, ia tak bisa membaca apa yang diperintahkan gurunya. Dengan emosi lalu oknum guru tersebut mengambil gelas bekas air mineral. Lalu ditaruhnya di meja dan menyuruh ke 13 murid lainnya untuk membuang air liurnya ke dalam gelas tadi, termasuk air liur sang oknum guru. Setelah terkumpul kurang lebih setengah gelas, lalu oknum guru itu memanggil Ai dan menyuruh meminumnya sampai habis. Dengan diiringi tangisan dan rasa takut terhadap oknum guru tersebut, akhirnya Ai menuruti perintah oknum guru itu. Saat meminum air liur, Ai sempat menjadi bahan tertawaan oknum guru tersebut. Tanpa rasa kasihan Jamahsari terus menyuruh menghabiskan air liur itu. Sebagian murid-murid yang menyaksikan ada yang ikut tertawa ada juga yang menutup mata. Menurut Janati, dirinya bersama suaminya mendatangi kantor Disdik untuk meminta keadilan atas kejadian yang menimpa anak kesayangannya itu. “Saya minta keadilan, dan kalau bisa oknum guru itu dipecat saja karena sudah menyiksa anak saya seperti itu,” ujar Janati dengan nada emosi.

Posisi Pengawas
Pengawas berada pada posisi sentral dalam pengelolaan pendidikan di daerah. Dalam pembinaan sekolah, kepala dinas memberi kepercayaan kepada pengawas untuk bina guru dan kepala sekolah. Pada saat bersamaan, pengawas dapat membina guru melalui kelembagaan MGMP dan membina kepala sekolah melalui MKKS. Hal yang perlu ditegaskan dalam bagan di atas adalah bahwa hubungan antar fihak adalah dalam suasana kemitraan

Studi Kasus
ANTISIPASI KONTRAKTOR NAKAL
Kepsek Harus Pegang Salinan Kontrak Rehab Sekolah
(Suara Karya) Para kepala sekolah (Kepsek) selama ini tidak dilibatkan dalam pengawasan proyek rehab gedung sekolahnya. Karena itu, tidak heran kalau para kontraktor nakal kerap mengurangi volume atau mengerjakan proyek tidak sesuai spelt Misalnya dengan menggunakan material bekas atau mengurangi spek yang ditetapkan.

KEKERASAN DI SEKOLAH
DABO, METRO: Muhammad Ali Bulat (61) masih tak  menerima sikap Zuraidah  Kepala Sekolah (Kasek) SD Negeri 023 , Sedamai Desa Lanjut, Kecamatan Singkep yang menelanjangi cucunya. Walau ia mengaku cucunya sedikit nakal, tapi tetap menyayangkan sikap kasek tersebut. ”Mungkin cucu saya itu nakal, namun apa harus dengan cara menelanjanginya untuk menghukum anak itu,” Di wawancarai sejumlah wartawan, Senin (17/5/2010). Ali (sang kakek)mengaku masih tidak terima dengan sikap pihak sekolah tersebut dan ia minta kasus itu diselidiki Polsek Dabo Singkep. Kasus ini juga dilaporkan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Provinsi Kepulauan Riau

Kasus Pemerasan
Guru Tuntut Jaksa Pemeras Kepala Sekolah Dipecat
Dua Jaksa Lainnya Sedang Diperiksa Kajari Karawang “Nonjob” la Kejaksaan Negeri (Kajari) Karawang, yang diduga terlibat dalam pemerasan terhadap sejumlah guru dan kepala sekolah di Karawang, ditarik ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat tanpa jabatan. Untuk langkah lebih lanjut, pihak Kejati Jabar masih menunggu Surat Keputusan (SK) resmi pemberhentian dari Kejaksaan Agung (Kejagung). Hal itu dikemukakan Kepala Kejati Jabar, di Bandung, Selasa (18/3/2010). Hal tersebut dilakukan sambil menunggu surat keputusan (SK) dari Kejagung, yang diperkirakan akan turun dalam waktu dekat.

Peristiwa pemerasan itu bermula ketika sejumlah sekolah menerima dana bantuan operasional fasilitas pendidikan (BOFP) dari pemerintah yang nilainya bervariasi antara Rp 50 juta hingga Rp 80 juta per sekolah. Setelah dana itu diterima, mereka dipanggil sejumlah oknum jaksa dengan alasan telah menyelewengkan dan BOFP. ”Mereka diintimidasi, namun ujung-ujungnya dimintai uang kompensasi. Oleh beberapa kepala sekolah, permintaan itu dipenuhi dan mereka menyerahkan dana sekitar Rp 300 juta,” kata Ade. (A-113)*** Sumber: Pikiran Rakyat, 19 Maret 2008

KASUS DAFTAR ULANG
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi meminta kepada tim Inspektorat untuk menelusuri sekolah yang melakukan pungutan daftar ulang kepada para siswanya. Instruksi ini pun sekaligus menegaskan bahwa orang nomor satu di Purwakarta ini tidak main-main pada ancaman sebelumnya yang akan memberhentikan kepala sekolah (kepsek) yang terbukti melakukan pungutan daftar ulang. ”Atas masalah ini, saya telah mengintruksikan tim inspektorat untuk melakukan penelusuran kepada sekolah-sekolah ‘nakal’ yang melakukan pungutan daftar ulang,” kata Bupati Purwakarta . Menurutnya, dalam penelusuran itu, jika terbukti ditemukan ada sekolah ataupun kepala sekolah yang sengaja melakukan pungutan daftar ulang kepada siswanya, tandas bupati, pihaknya tidak akan segan untuk memberhentikan kepala sekolah yang bermasalah tersebut. “Tentunya, akan dilakukan penelusuran terlebih dahulu. Namun jika terbukti jelas akan ada sanksi baik berupa admisintrastif maupun kepegawaian,” tandasnya.

GURU SERBA SALAH
Guru serba salah. Terlalu lembut anak didik kurang ajar, ketika tegas dituding melanggar Hak Asasi Manusia.  maksud hati ingin memberi efek jera terhadap siswanya yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dengan cara menjewer. Tapi, jeweran itu membuahkan tuntutan membayar ganti rugi .
            Khadijah menjadi panik. ada ancaman dari orang tua murid untuk membeberkan masalah ke media, bahkan akan berlanjut ke kepolisian. Ibu guru itu kelimpungan untuk mendapatkan uang senilai Rp 5 juta. Namun mendapat pembelaan dari rekan seprofesinya, tuntutan itu mengambang. belum ada perkembangan. Ibu Siti sebenarnya), guru SDN Depok . didatangi wali murid dan dua orang preman bertubuh tinggi besar, gara-gara tidak menaikkan kelas anak didiknya. Ibu Siti diancam wali murid untuk dilaporkan ke diknas sampai wartawan setempat, jika tak menaikkan anaknya.
“Saya merasa diteror, karena didatangi preman bawaan wali murid. Dan ini bukan sekali terjadi, guru sebelumnya pun mengalami hal yang sama, ditekan agar menaikkan kelas anaknya yang lemah dalam setiap mata pelajaran,”  

أهلا و سهلا بحضوركم يا زملائي الأعزاء

Terpenting, perbaiki hubungan antara orang tua dan guru. Orang tua sering melakukan pembelaan yang tidak pada tempatnya . Harus ada kesamaan langkah orang tua dan guru. Jika murid mendapat jeweran dari guru, semestinya orang tua tidak perlu melaporkan ke polisi. “Keras itu beda dengan tegas. Dalam dunia pendidikan, tegas yang proporsional itu sangat dibutuhkan. Kelembutan pun bukan berarti bebas dari sanksi hukuman dan ketegasan.”
Komunikasi guru dan orang tua murid perlu diperbaiki. Mereka harus bertukar pikiran (sharing), mencari solusi terbaik bagaimana mendidik, demi kebaikan setiap anak. Bukan dengan melaporkan ke polisi. Sepakati saja, hukuman mana yang tidak boleh dilakukan guru, seperti: hukuman dengan menjemur, berdiri atau berlutut di depan kelas, melempar penghapus atau penggaris, dijewer, menyentil, push up, dan membersihkan WC. Atau mengeluarkan kata-kata kasar, seperti bodoh, goblog, kurus, hitam, guru di Indonesia tak sampai seperti terjadi di Texas, AS, yang membolehkan para guru membawa pistol saat mengajar di ruangan kelas, dikarenakan adanya tekanan dan teror dari anak didiknya sendiri. (Adhes Satria).

Kasek Terima Fee
Sejumlah oknum Kepsek penerima Dana Alokasi Khusus (DAK) diduga menerima fee dari rekanan dalam proyek pengadaan buku. Dari 52 sekolah penerima DAK tersebut, konon kabarnya ada yang menerima fee berkisaan antara 20 hingga 30 persen.
Untuk Kabupaten Sumbawa Barat ditahun 2008, masing-masing sekolah mendapat bantuan sebesar Rp 90 Juta untuk pembelian buku. Sementara ancaman Kepala Dinas  Pendidikan dan Olahraga (Dikpora) KSB, akan mencopot Kepsek nakal sepertinya tidak diindahkan. Dalam praktiknya, rekanan memberikan fee kepada sekolah bila produk yang mereka tawarkan dibeli oleh sekolah bersangkutan. Karena banyaknya perusahaan yang menawarkan buku tadi, oknum Kepsek lebih memilih rekanan yang memberikan persentase tertinggi.

Kepsek Akan Dicopot
Akan mencopot  setiap Kepsek yang ketahuan menerinma fee dari rekanan. Kepada wartawan mengatakan, pihaknya  tidak pernah mengintervensi ataupun mengarahkan sekolah  untuk membeli buku ke rekanan tertentu. Kata dia, dari 19 rekanan yang terdaftar hanya 16 yang memiliki kelayakan untuk mendistribusikan buku tadi setelah dilakukan seleksi.  “Sejak awal sudah diingatkan agar tidak menerima fee. Untuk itu akan dicek apakah buku yang dibeli sudah sesuai spek,” ujarnya. Agar masyarakat ikut melakukan pengawasan terhadap proyek , bila ditemukan diminta untuk melaporkan ke dinas Dikpora.  “ agar masyarakt proaktif mengawasi proyek tersebut,”

Ayah Kembalikan Tangan Dita
Suatu hari DITA melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya. Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri,lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah. Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan Siapa ini !!!” …. Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi. Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata “DIta yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik …kan!” katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa.. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali2 ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

PENYESALAN YANG TERLAMBAT
Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap” kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. “Tidak ada pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut…”Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah” kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi. Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani suratpersetujuanpembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat ius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat keduatangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. “Ayah.. ibu… Dita tidak akan melakukannya lagi…. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi… Dita sayang ayah..sayang ibu.”, katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. ”Dita juga sayang Mbok Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris. ”Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?…Bagaimana Dita mau bermain nanti?… Dita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi, “ katanya berulang-ulang. Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf…

Dita Berjanji
“Ayah…kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil? Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?.. Bagaimana caranya Dita mau bermain nanti?.. Dita janji tidak akan mencoret-coret mobil lagi.” katanya berulang-ulang. Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung sekuat hati,namun apa yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah menjadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski ia sudah meminta maaf.